Latar Belakang
VOC yang kepanjangan lengkapnya “Generale Verenigde Geoctroyeerde Oost Indische Compagnie” adalah sebuah kongsi dagang besar yang didirikan pada bulan Maret 1602. Mengapa besar? Karena VOC ini adalah gabungan dari setidaknya 6 perusahaan besar (pra-kompeni) dari wilayah propinsi Holland dan Zeeland.
Pada tahun 1600 kompeni2 yang berbasis di Amsterdam melebur menjadi satu Geünieerde Amsterdamse Oostindische Compagnie (Kompeni Hindia Timur Serikat Amsterdam), yang oleh walikota Amsterdam diberi hak monopoli untuk berlayar dari Amsterdam menuju Asia. Di provinsi Zeeland pun orang bekerja sama tetapi kerja sama ini tidak terlalu luas karena para pengusaha di Zeeland tidak suka melebur dengan perusahaan2 dari provinsi Holland. Mereka khawatir jika dalam satu perusahaan bersama, Amsterdam akan memperoleh kedudukan yang terpenting. Di lain wilayah, berdirilah juga perusahaan2 baru di seperti di kota Hoorn, Enkhuizen, dll.
Penggabungan perusahaan2 dagang menjadi VOC ini bukan perkara mudah karena melalui proses yang panjang dan dipaksakan oleh pemerintah Belanda ketika itu. Perwakilan utama VOC pada saat didirikannya, Johan van Oldenbarneveldt, seorang pengacara Holland yang terkenal menyatakan ada 2 sebab utama yang menyebabkan perlunya dibentuk persatuan perusahaan dagang, salah satunya adalah: “Guna menimbulkan bencana pada musuh dan untuk keamanan tanah air”. Ini karena para pendiri VOC menyadari bahwa setiap usaha untuk meluaskan perdagangan Belanda di Asia pasti akan mengakibatkan konflik bersenjata dengan pedagang2 Portugis dan Spanyol. Akhirnya setelah stadhouder Pangeran Maurits campur tangan, maka perusahaan2 dari Zeeland pun tidak dapat lagi menghindar untuk tidak bergabung.
Untuk diketahui bahwa Mahkota Portugal yang dijunjung oleh wangsa Hadsburg Spanyol sejak Juni 1580 (s/d Desember 1640), menuntut hak monopoli atas semua perdagangan maritim di Asia berdasarkan kejayaan Raja Manuel sebagai “Maharaja penakluk pelayaran dan perdagangan Ethiopia, Arab Persia dan Hindia” yang telah mendapat restu dari Paus pada tahun 1499/1500.
Organisasi VOC
VOC terdiri dari 6 kamar wilayah (kamers) yang didasarkan pada markas besar masing2 perusahaan dagang yang membentuk VOC, yaitu Amsterdam, Hoorn, Enkhuizen, Rotterdam, Delft dan Middelburg. Pimpinan pusat merupakan suatu dewan pengelola atau majelis para pengurus yang terdiri atas 17 utusan atau Heren Zeventien (Heren XVII) yang dipilih dari pimpinan perusahaan2 embrio VOC, dengan penetapan:
- 8 dari Amsterdam
- 4 dari Zeeland
- 4 dari setiap empat kamers kecil
- 1 dipilih bergiliran oleh Zeeland atau oleh salah satu kamers kecil
Sebelum VOC didirikan, pra-kompeni dipimpin oleh sebanyak 76 orang direktur. Pada tahun 1602 mereka semua mendapat tempat dalam pimpinan perusahaan yang baru itu. Di VOC,direktur ditetapkan sebanyak 60 orang: 20 orang di kamers Amsterdam, 12 orang di Zeeland, dan 7 orang di setiap kamers kecil. Dikarenakan pada saat pembentukan VOC di semua kamers, kecuali di Hoorn, jumlah para direktur lebih besar, untuk sementara waktu jika terjadi kelowongan tidak akan diangkat seorang direktur baru. Menurut prosedur pengangkatan direktur yang telah ditetapkan pada tahun 1602, Staten (pemerintah) se-provinsi (Holland atau Zeeland) berwenang memilih seorang direktur dari antara tiga orang yang dicalonkan oleh para direktur kamer yang bersangkutan.
Permodalan VOC
Sebelum terbentuknya VOC, pra-kompeni mengumpulkan dana untuk membiayai perlengkapan kapal-kapal yang hendak berlayar ke Asia. Kini kapal-kapal itu digabungkan menjadi satu armada yang disebut ‘Armada 14 Kapal’ yang merupakan ekspedisi pertama ke Asia yang dibiayai oleh VOC. Selanjutnya, masyarakat akan diberi kesempatan melakukan penanaman modal yang baru, tidak hanya untuk satu ekspedisi, tetapi untuk jangka waktu sepuluh tahun. Selama masa itu modal tersebut akan dipakai untuk memperlengkapi beberapa armada.
Modal saham awal VOC kira2 berjumlah 6 juta gulden atau 10x lebih besar dari modal EIC (East Indian Company), kongsi dagang milik Inggris. Di dalamnya termasuk saham Oldenbarneveldt sebesar 5 ribu gulden “agar tidak hanya dianggap sebagai penasihat tetapi juga sebagai investor”.
Pegawai VOC
Di dalam VOC, pegawai2 selain pengurus, setidaknya terdiri atas 4 kategori, yaitu:
- Pegawai niaga, mulai dari Assistent s/d Opperkoopman (pedagang kepala).
- Personil militer dan maritim, dari bermacam pangkat
- Personil kerohanian, termasuk pendeta2 Calvinis (predikanten)
- Tukang dan pengrajin
Di struktur pegawai VOC, seorang Opperkoopman lebih tinggi pangkatnya dari personil militer atau maritim yang senior sekalipun, dan bila ditunjuk sebagai pemimpin ekspedisi akan diberi pangkat Jenderal atau Panglima Medan (Veldoverste).
Pegawai2 rendahan dalam dinas VOC, serdadu2 dan para pelaut biasa, kehidupannya cenderung jahat, kasar dan singkat usianya. Mereka kerap disebut sebagai “orang2 mesin hina” dan “orang2 tanpa kemeja”. Pekerjaan yang berat, bayaran yang rendah dan disiplin yang sangat tinggi bahkan sering kejam, menjadikan watak mereka seperti manusia buas dalam tempo singkat, meski mungkin juga sudah ada yang jadi tabiat aslinya.
Seorang dokter bedah yang bertugas di kapal VOC untuk pertama kali dalam kurun waktu 1639-1643, Nicolaus de Graff, memberikan testimoninya “...bila kelasi2 dihukum, mereka dihajar dengan ujung tali tebal sampai terjatuh dan minta ampun...dimasukkan ke bawah lunas kapal...kaki mereka diikat dengan rantai dan didera di depan tiang kapal...atau mereka dibuang ke pantai barat Sumatera, Banda atau Mauritius atau di Pulau Robben di Tanjung Harapan...mereka diperlakukan tidak lebih baik dari para budak dan harus senantiasa siap sedia mematuhi perwira yang paling muda sekalipun”.
Kantor Cabang VOC
Selama masa hegemoninya, VOC pernah membuka kantor2 cabang, antara lain:
- Siam (1607)
- India: di Coromandel (1613), Surat (1616) dan Wingurla (1637)
- Arab: di Mocha (1616)
- Di Sumatera: di Palembang (1619)
- Jepang: di Hirado (1609) lalu dipindahkan ke pulau Deshima di Nagasaki (1641)
- Persia: di Gombrun, Shiraz dan Ispahan (1623)
- Taiwan: di Benteng Zeelandia (1624)
- Vietnam (1636/1637)
- Srilanka (1644)
Daftar Gubernur Jenderal VOC
Berikut daftar gubernur-gubernur yang pernah memimpin VOC yang diangkat oleh Heeren XVII (mengenai tahunnya ada sedikit perbedaan dengan beberapa sumber tulisan lain tapi mayoritas sama):
1610-1614: Pieter Both
1614-1615: Gerard Reynst
1616-1619: Laurens Reael
1619-1623: Jan Pieterszoon Coen
1623-1627: Pieter Carpentier
1627-1629: Jan Pieterszoon Coen
1629-1632: Jacques Specx
1632-1636: Hendrik Brouwer
1636-1645: Antonio van Diemen
1645-1650: Cornelis van der Lijn
1650-1653: Carel Reyniersz
1653-1678: Joan Maetsuycker
1678-1681: Rijcklof van Goens
1681-1684: Cornelis Speelman
1684-1691: Johannes Camphuys
1691-1704: Willem van Outhoorn
1704-1709: Joan van Hoorn
1709-1713: Abraham van Riebeeck
1713-1718: Christoffel van Swoll
1718-1725: Hendrick Zwaardecroon
1725-1729: Mattheus de Haan
1729-1731: Diederik Durven
1732-1735: Dirk van Cloon
1735-1737: Abraham Patras
1737-1741: Adriaan Valckenier
1741-1743: Johannes Thedens (waarnemend)
1743-1750: G. W. Baron van Imhoff
1750-1761: Jacob Mossel
1761-1775: Petrus Albertus van der Parra
1775-1777: Jeremias van Riemsdijk
1777-1780: Reinier de Klerk
1780-1796: Willem Arnold Alting
Bubarnya VOC
Abad ke-18 kegiatan VOC di Asia dari tahun ke tahun hanya mengalami kerugian. Lagi pula, perdagangan dengan Jepang makin menyusut dan sesudah tahun 1700 tidak berarti lagi. Keuntungan yang didapat dari penjualan barang-barang dari Asia di tanah air ternyata masih mencukupi untuk membiayai pembekalan armada kapal yang setiap tahun berlayar ke Asia dan menutupi kerugian perdagangan di kawasan itu yang diderita tiap-tiap tahun. Namun, persediaan cadangan keuangan semakin menipis.
Perubahan-perubahan yang cukup mendasar ini membawa akibat VOC semakin bersandar pada hasil penjualan di Belanda sendiri. Pendanaan perusahaannya langsung terkait dengan hasil penjualan itu. Hal ini menempatkan Kompeni di posisi yang lemah.
Pecahnya Perang Inggris ke-IV pada tahun 1780 membawa malapetaka. Selama beberapa tahun tidak masuk lagi kapal2 dari Asia, sehingga tidak mungkin lagi mengadakan lelang.
Secara mendadak Kompeni kehilangan kredibilitasnya dan terjebak di lubang hutang yang dalam. Perang berakhir tahun 1784, tetapi Kompeni sudah mengalami persoalan yang pelik sehingga hanya mampu berdiri dengan dukungan pemerintah Belanda.
Pendudukan negeri Belanda oleh tentara Perancis dan penataan politik negeri Belanda ikut menentukan nasib VOC. Awal tahun 1796, setelah Bataafse Republiek eksis, Direksi harus mundur dari jabatannya & menyerahkan pimpinan kepada "Comité tot de zaken van de Oost-Indische handel en bezittingen (Komite untuk Urusan Perdagangan dan Jajahan di Hindia Timur).
Mulai dari tanggal 1 Januari 1800 oktroi VOC, yang merupakan dasar hukum organisasi itu, sudah tidak berlaku lagi.
Sebab Musabab Bubarnya VOC
Ahli sejarah masih memperdebatkan sebab-sebab kebangkrutannya VOC dan sejauh mana korupsi dianggap sebagai penyebab utama bangkrutnyaVOC sehingga di akhir eksistensinya ada plesetan singkatan dari mereka yang mengkritisi VOC, yaitu Vergaan Onder Corruptie atau Runtuh Karena Korupsi. Sedangkan bagi mereka yang pro terhadap VOC menganggap korupsi bukanlah faktor utama karena itu adalah kenyataan yang tak dapat dihindarkan.
Sebenarnya, indikasi korupsi di tubuh VOC dapat dilihat dari pengakuan salah seorang mantan pengurus keuangan VOC, Pieter van Dam, bahwa dalam Beschrijving (Penjelasan) rahasia yang ia buat hanya untuk dibaca Heren XVII ditulis:
“...pada abdi Kompeni harus berusaha hidup dan dalam batas gaji mereka, adalah hal yang sejak semula diakui tidak dapat dilakukan, dan karena itu ada kalanya orang harus menutup mata dan berpaling ke arah lain”
Di tahun 1732, Heren XVII juga pernah secara tiba2 membebastugaskan Gubernur Jenderal, Direktur dan 2 orang anggota dewan senior karena kasus korupsi, tapi tidak ada upaya hukum lanjutan yang jelas. Sebagian besar Gubernur Jenderal berhenti dari jabatannya sebagai orang kaya atau jutawan yang modalnya pasti tidak diperoleh dari menabung atau berhemat2 dengan gaji resminya.
Bersambung (VOC SEBAGAI WAKIL NEGARA)...
Sumber:
1. “Sejarah Nasional Indonesia IV: Kemunculan Penjajah di Indonesia 1700-1900”, Marwati Djoened Poesponegoro dkk
2. “Sejarah VOC Dalam Perang dan Damai 1602-1799”, Jan Kompeni
3. Baca juga di http://www.sejarah-nusantara.anri.go.id/…/about-the-voc-an…/
4. Baca juga http://www.colonialvoyage.com/dutch-east-india-company-voc…/
5. Baca juga https://www.rijksmuseum.nl/…/t…/1602-trade-with-the-east-voc
VOC yang kepanjangan lengkapnya “Generale Verenigde Geoctroyeerde Oost Indische Compagnie” adalah sebuah kongsi dagang besar yang didirikan pada bulan Maret 1602. Mengapa besar? Karena VOC ini adalah gabungan dari setidaknya 6 perusahaan besar (pra-kompeni) dari wilayah propinsi Holland dan Zeeland.
Pada tahun 1600 kompeni2 yang berbasis di Amsterdam melebur menjadi satu Geünieerde Amsterdamse Oostindische Compagnie (Kompeni Hindia Timur Serikat Amsterdam), yang oleh walikota Amsterdam diberi hak monopoli untuk berlayar dari Amsterdam menuju Asia. Di provinsi Zeeland pun orang bekerja sama tetapi kerja sama ini tidak terlalu luas karena para pengusaha di Zeeland tidak suka melebur dengan perusahaan2 dari provinsi Holland. Mereka khawatir jika dalam satu perusahaan bersama, Amsterdam akan memperoleh kedudukan yang terpenting. Di lain wilayah, berdirilah juga perusahaan2 baru di seperti di kota Hoorn, Enkhuizen, dll.
Penggabungan perusahaan2 dagang menjadi VOC ini bukan perkara mudah karena melalui proses yang panjang dan dipaksakan oleh pemerintah Belanda ketika itu. Perwakilan utama VOC pada saat didirikannya, Johan van Oldenbarneveldt, seorang pengacara Holland yang terkenal menyatakan ada 2 sebab utama yang menyebabkan perlunya dibentuk persatuan perusahaan dagang, salah satunya adalah: “Guna menimbulkan bencana pada musuh dan untuk keamanan tanah air”. Ini karena para pendiri VOC menyadari bahwa setiap usaha untuk meluaskan perdagangan Belanda di Asia pasti akan mengakibatkan konflik bersenjata dengan pedagang2 Portugis dan Spanyol. Akhirnya setelah stadhouder Pangeran Maurits campur tangan, maka perusahaan2 dari Zeeland pun tidak dapat lagi menghindar untuk tidak bergabung.
Untuk diketahui bahwa Mahkota Portugal yang dijunjung oleh wangsa Hadsburg Spanyol sejak Juni 1580 (s/d Desember 1640), menuntut hak monopoli atas semua perdagangan maritim di Asia berdasarkan kejayaan Raja Manuel sebagai “Maharaja penakluk pelayaran dan perdagangan Ethiopia, Arab Persia dan Hindia” yang telah mendapat restu dari Paus pada tahun 1499/1500.
Organisasi VOC
VOC terdiri dari 6 kamar wilayah (kamers) yang didasarkan pada markas besar masing2 perusahaan dagang yang membentuk VOC, yaitu Amsterdam, Hoorn, Enkhuizen, Rotterdam, Delft dan Middelburg. Pimpinan pusat merupakan suatu dewan pengelola atau majelis para pengurus yang terdiri atas 17 utusan atau Heren Zeventien (Heren XVII) yang dipilih dari pimpinan perusahaan2 embrio VOC, dengan penetapan:
- 8 dari Amsterdam
- 4 dari Zeeland
- 4 dari setiap empat kamers kecil
- 1 dipilih bergiliran oleh Zeeland atau oleh salah satu kamers kecil
Sebelum VOC didirikan, pra-kompeni dipimpin oleh sebanyak 76 orang direktur. Pada tahun 1602 mereka semua mendapat tempat dalam pimpinan perusahaan yang baru itu. Di VOC,direktur ditetapkan sebanyak 60 orang: 20 orang di kamers Amsterdam, 12 orang di Zeeland, dan 7 orang di setiap kamers kecil. Dikarenakan pada saat pembentukan VOC di semua kamers, kecuali di Hoorn, jumlah para direktur lebih besar, untuk sementara waktu jika terjadi kelowongan tidak akan diangkat seorang direktur baru. Menurut prosedur pengangkatan direktur yang telah ditetapkan pada tahun 1602, Staten (pemerintah) se-provinsi (Holland atau Zeeland) berwenang memilih seorang direktur dari antara tiga orang yang dicalonkan oleh para direktur kamer yang bersangkutan.
Permodalan VOC
Sebelum terbentuknya VOC, pra-kompeni mengumpulkan dana untuk membiayai perlengkapan kapal-kapal yang hendak berlayar ke Asia. Kini kapal-kapal itu digabungkan menjadi satu armada yang disebut ‘Armada 14 Kapal’ yang merupakan ekspedisi pertama ke Asia yang dibiayai oleh VOC. Selanjutnya, masyarakat akan diberi kesempatan melakukan penanaman modal yang baru, tidak hanya untuk satu ekspedisi, tetapi untuk jangka waktu sepuluh tahun. Selama masa itu modal tersebut akan dipakai untuk memperlengkapi beberapa armada.
Modal saham awal VOC kira2 berjumlah 6 juta gulden atau 10x lebih besar dari modal EIC (East Indian Company), kongsi dagang milik Inggris. Di dalamnya termasuk saham Oldenbarneveldt sebesar 5 ribu gulden “agar tidak hanya dianggap sebagai penasihat tetapi juga sebagai investor”.
Pegawai VOC
Di dalam VOC, pegawai2 selain pengurus, setidaknya terdiri atas 4 kategori, yaitu:
- Pegawai niaga, mulai dari Assistent s/d Opperkoopman (pedagang kepala).
- Personil militer dan maritim, dari bermacam pangkat
- Personil kerohanian, termasuk pendeta2 Calvinis (predikanten)
- Tukang dan pengrajin
Di struktur pegawai VOC, seorang Opperkoopman lebih tinggi pangkatnya dari personil militer atau maritim yang senior sekalipun, dan bila ditunjuk sebagai pemimpin ekspedisi akan diberi pangkat Jenderal atau Panglima Medan (Veldoverste).
Pegawai2 rendahan dalam dinas VOC, serdadu2 dan para pelaut biasa, kehidupannya cenderung jahat, kasar dan singkat usianya. Mereka kerap disebut sebagai “orang2 mesin hina” dan “orang2 tanpa kemeja”. Pekerjaan yang berat, bayaran yang rendah dan disiplin yang sangat tinggi bahkan sering kejam, menjadikan watak mereka seperti manusia buas dalam tempo singkat, meski mungkin juga sudah ada yang jadi tabiat aslinya.
Seorang dokter bedah yang bertugas di kapal VOC untuk pertama kali dalam kurun waktu 1639-1643, Nicolaus de Graff, memberikan testimoninya “...bila kelasi2 dihukum, mereka dihajar dengan ujung tali tebal sampai terjatuh dan minta ampun...dimasukkan ke bawah lunas kapal...kaki mereka diikat dengan rantai dan didera di depan tiang kapal...atau mereka dibuang ke pantai barat Sumatera, Banda atau Mauritius atau di Pulau Robben di Tanjung Harapan...mereka diperlakukan tidak lebih baik dari para budak dan harus senantiasa siap sedia mematuhi perwira yang paling muda sekalipun”.
Kantor Cabang VOC
Selama masa hegemoninya, VOC pernah membuka kantor2 cabang, antara lain:
- Siam (1607)
- India: di Coromandel (1613), Surat (1616) dan Wingurla (1637)
- Arab: di Mocha (1616)
- Di Sumatera: di Palembang (1619)
- Jepang: di Hirado (1609) lalu dipindahkan ke pulau Deshima di Nagasaki (1641)
- Persia: di Gombrun, Shiraz dan Ispahan (1623)
- Taiwan: di Benteng Zeelandia (1624)
- Vietnam (1636/1637)
- Srilanka (1644)
Daftar Gubernur Jenderal VOC
Berikut daftar gubernur-gubernur yang pernah memimpin VOC yang diangkat oleh Heeren XVII (mengenai tahunnya ada sedikit perbedaan dengan beberapa sumber tulisan lain tapi mayoritas sama):
1610-1614: Pieter Both
1614-1615: Gerard Reynst
1616-1619: Laurens Reael
1619-1623: Jan Pieterszoon Coen
1623-1627: Pieter Carpentier
1627-1629: Jan Pieterszoon Coen
1629-1632: Jacques Specx
1632-1636: Hendrik Brouwer
1636-1645: Antonio van Diemen
1645-1650: Cornelis van der Lijn
1650-1653: Carel Reyniersz
1653-1678: Joan Maetsuycker
1678-1681: Rijcklof van Goens
1681-1684: Cornelis Speelman
1684-1691: Johannes Camphuys
1691-1704: Willem van Outhoorn
1704-1709: Joan van Hoorn
1709-1713: Abraham van Riebeeck
1713-1718: Christoffel van Swoll
1718-1725: Hendrick Zwaardecroon
1725-1729: Mattheus de Haan
1729-1731: Diederik Durven
1732-1735: Dirk van Cloon
1735-1737: Abraham Patras
1737-1741: Adriaan Valckenier
1741-1743: Johannes Thedens (waarnemend)
1743-1750: G. W. Baron van Imhoff
1750-1761: Jacob Mossel
1761-1775: Petrus Albertus van der Parra
1775-1777: Jeremias van Riemsdijk
1777-1780: Reinier de Klerk
1780-1796: Willem Arnold Alting
Bubarnya VOC
Abad ke-18 kegiatan VOC di Asia dari tahun ke tahun hanya mengalami kerugian. Lagi pula, perdagangan dengan Jepang makin menyusut dan sesudah tahun 1700 tidak berarti lagi. Keuntungan yang didapat dari penjualan barang-barang dari Asia di tanah air ternyata masih mencukupi untuk membiayai pembekalan armada kapal yang setiap tahun berlayar ke Asia dan menutupi kerugian perdagangan di kawasan itu yang diderita tiap-tiap tahun. Namun, persediaan cadangan keuangan semakin menipis.
Perubahan-perubahan yang cukup mendasar ini membawa akibat VOC semakin bersandar pada hasil penjualan di Belanda sendiri. Pendanaan perusahaannya langsung terkait dengan hasil penjualan itu. Hal ini menempatkan Kompeni di posisi yang lemah.
Pecahnya Perang Inggris ke-IV pada tahun 1780 membawa malapetaka. Selama beberapa tahun tidak masuk lagi kapal2 dari Asia, sehingga tidak mungkin lagi mengadakan lelang.
Secara mendadak Kompeni kehilangan kredibilitasnya dan terjebak di lubang hutang yang dalam. Perang berakhir tahun 1784, tetapi Kompeni sudah mengalami persoalan yang pelik sehingga hanya mampu berdiri dengan dukungan pemerintah Belanda.
Pendudukan negeri Belanda oleh tentara Perancis dan penataan politik negeri Belanda ikut menentukan nasib VOC. Awal tahun 1796, setelah Bataafse Republiek eksis, Direksi harus mundur dari jabatannya & menyerahkan pimpinan kepada "Comité tot de zaken van de Oost-Indische handel en bezittingen (Komite untuk Urusan Perdagangan dan Jajahan di Hindia Timur).
Mulai dari tanggal 1 Januari 1800 oktroi VOC, yang merupakan dasar hukum organisasi itu, sudah tidak berlaku lagi.
Sebab Musabab Bubarnya VOC
Ahli sejarah masih memperdebatkan sebab-sebab kebangkrutannya VOC dan sejauh mana korupsi dianggap sebagai penyebab utama bangkrutnyaVOC sehingga di akhir eksistensinya ada plesetan singkatan dari mereka yang mengkritisi VOC, yaitu Vergaan Onder Corruptie atau Runtuh Karena Korupsi. Sedangkan bagi mereka yang pro terhadap VOC menganggap korupsi bukanlah faktor utama karena itu adalah kenyataan yang tak dapat dihindarkan.
Sebenarnya, indikasi korupsi di tubuh VOC dapat dilihat dari pengakuan salah seorang mantan pengurus keuangan VOC, Pieter van Dam, bahwa dalam Beschrijving (Penjelasan) rahasia yang ia buat hanya untuk dibaca Heren XVII ditulis:
“...pada abdi Kompeni harus berusaha hidup dan dalam batas gaji mereka, adalah hal yang sejak semula diakui tidak dapat dilakukan, dan karena itu ada kalanya orang harus menutup mata dan berpaling ke arah lain”
Di tahun 1732, Heren XVII juga pernah secara tiba2 membebastugaskan Gubernur Jenderal, Direktur dan 2 orang anggota dewan senior karena kasus korupsi, tapi tidak ada upaya hukum lanjutan yang jelas. Sebagian besar Gubernur Jenderal berhenti dari jabatannya sebagai orang kaya atau jutawan yang modalnya pasti tidak diperoleh dari menabung atau berhemat2 dengan gaji resminya.
Bersambung (VOC SEBAGAI WAKIL NEGARA)...
Sumber:
1. “Sejarah Nasional Indonesia IV: Kemunculan Penjajah di Indonesia 1700-1900”, Marwati Djoened Poesponegoro dkk
2. “Sejarah VOC Dalam Perang dan Damai 1602-1799”, Jan Kompeni
3. Baca juga di http://www.sejarah-nusantara.anri.go.id/…/about-the-voc-an…/
4. Baca juga http://www.colonialvoyage.com/dutch-east-india-company-voc…/
5. Baca juga https://www.rijksmuseum.nl/…/t…/1602-trade-with-the-east-voc
Ayoo buruan!! gabung dan bermain di TexasPokerQQ Agen judi online terpercaya dan terbaik sepanjang masa. Hanya dengan 1 ID anda bisa bermain di 6 game sekaligus dan banyak promo-promo yang tersedia. Proses Deposit dan Withdraw yang sangat cepat serta dengan pelayanan terbaik yang anda terima. Berapapun kemenangan anda akan kami bayar secara langsung.
BalasHapusGame yang tersedia adalah sebagai berikut.
1. POKER
2. CEME KELILING / BANDAR Q KELILING
3. CEME / BANDAR Q
4. CAPSA SUSUN / BIG TWO / 13 KARTU
5. DOMINO QQ
6. SUPER TEN / THREE PICTURES / SAMGONG
Disuport oleh 6 bank terbaik di Indonesia yaitu.
1. BCA
2. BNI
3. BRI
4. MANDIRI
5. DANAMON
6. CIMB NIAGA
Bonus dan Promo yang besar antara lain.
1. BONUS DEPOSIT SEBESAR 5%
2. BONUS TURN OVER 0.5%
3. BONUS REFERRAL 10%
Kelebihan bermain di Texaspokerqq dengan agen-agen lain adalah.
1. Deposi Minimal 10.000 Withdraw Minimal 30.000 saja dengan proses yang sangat cepat.
2. Fairplay 100% Murni player vs player.
3. Pelayanan terbaik dari customer service 24jam.
4. Didukung oleh 6 bank terbaik di indonesia.
Dengan minimal deposit 10.000 saja anda sudah bisa bermain di 6 permainan secara langsung. Rasakan sensasi bermain di meja judi asli.
Untuk info lebih lanjut, silahkan hubungi kami di:
Livechat : https://goo.gl/yBFu4S
PIN BBM : 335A3785
WHATSAPP : +855 968672055
SKYPE : Texas PokerQQ
Facebook : https://www.facebook.com/tania.michelle.3591
TWITTER : @TexasPokerQQ
LINE : +855 968672055