Dalam
kunjungan resminya yang pertama ke Amerika Serikat pada tanggal 17 Mei
1956, Presiden Soekarno berkesempatan untuk berpidato di hadapan anggota
Kongres.
Meski konten pidato Presiden Soekarno ketika itu
menyerang praktek kolonialisme dan kebijakan Barat, tapi dengan
kepiawaiannya sebagai orator, Presiden Soekarno juga berhasil mengangkat
& menghubungkan tema revolusi Amerika dengan
isu-isu seputar Afro-Asia. Tak pelak, pidato tersebut justru mendapatkan sambutan meriah.
Menurut
Dubes AS untuk RI saat itu, Hugh S. Cumming Jr., setelah mendengarkan
pidato Presiden Soekarno, wakil2 Kongres AS menyatakan kepada Cumming
bahwa tidak ada pidato pemimpin dunia mana pun di
hadapan anggota Kongres AS yang mendapat tepuk tangan meriah sejak
Churchill & kali ini Soekarno berhasil melakukannya.
Sumber:
"50 Tahun Amerika Serikat - Indonesia", Paul F. Gardner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar