Selasa, 10 Februari 2015

Tepuk Tangan Kongres AS Untuk Bung Karno Setelah Churchill

Dalam kunjungan resminya yang pertama ke Amerika Serikat pada tanggal 17 Mei 1956, Presiden Soekarno berkesempatan untuk berpidato di hadapan anggota Kongres.

Meski konten pidato Presiden Soekarno ketika itu menyerang praktek kolonialisme dan kebijakan Barat, tapi dengan kepiawaiannya sebagai orator, Presiden Soekarno juga berhasil mengangkat & menghubungkan tema revolusi Amerika dengan isu-isu seputar Afro-Asia.
Tak pelak, pidato tersebut justru mendapatkan sambutan meriah.

Menurut Dubes AS untuk RI saat itu, Hugh S. Cumming Jr., setelah mendengarkan pidato Presiden Soekarno, wakil2 Kongres AS menyatakan kepada Cumming bahwa tidak ada pidato pemimpin dunia mana pun di hadapan anggota Kongres AS yang mendapat tepuk tangan meriah sejak Churchill & kali ini Soekarno berhasil melakukannya.



Sumber:

"50 Tahun Amerika Serikat - Indonesia", Paul F. Gardner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar